Thursday, 10 September 2015

Trik Agar Tidak Kehabisan Bernafas Saat Berlari.




Kebanyakan orang berpikir olahraga lari hanya mengandalkan kaki dan bantuan dari lengan, itu salah. Karena sistem pernafasan memainkan peran penting dalam efektivitas pelari. Jika ia mampu membawa lebih banyak oksigen maka ia akan lebih kuat dibanding temannya.

Ketika berlari maka secara alami seseorang akan kehabisan nafas, karena otot-otot membutuhkan oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paru-paru juga bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen dari udara.

Memiliki pola pernafasan yang efisien saat berlari akan membuat seseorang lebih efektif dan efisien dalam mendapatkan oksigen ke otot sehingga meningkatkan daya tahan dan bisa berlari lebih jauh serta lebih nyaman.

Mengoptimalkan ritme nafas adalah hal yang sederhana, ikuti langkah-langkah berikut untuk membantu mengembangkan pola pernafasan ketika berlari, seperti dikutip dari Lifemojo, yaitu:

1. Bernafas dari mulut
Menggunakan mulut untuk nafas memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk dan karbon dioksida yang keluar dibanding dari hidung. Jika mencoba bernafas dari hidung sambil berlari membuat otot-otot wajah mengencang dan rahang cenderung mengepal atau mengeras.

Sedangkan nafas melalui mulut akan mendorong otot-otot wajah untuk rileks sehingga menciptakan ketenangan dan lebih santai. Jika mulai merasa kehabisan nafas maka perlambat sedikit larinya.




2. Gunakan pernafasan perut lebih sering
Cobalah bernafas dari perut atau diafragma dan bukan dada. Cara melatihnya berbaring terlentang dan lihat gerakan perut saat bernafas. Jika seseorang bernafas dengan benar maka seharusnya perut naik dan turun setiap kali nafas, sementara dada kurang bergerak. Lakukan teknik ini saat berlari.




3. Mengambil nafas pendek dan dangkal
Menarik nafas terlalu panjang dan dalam bisa membuat seseorang tidak mampu belari jauh atau lama, untuk itu bernafaslah pendek secara dangkal sehingga lebih mudah mengatur nafas.




4. Nafas yang dilakukan berirama
Hal utama yang perlu diingat adalah sebaiknya menarik dan mengeluarkan nafas secara konsisten atau berirama, terlepas dari seberapa cepat seseorang berlari. Misalnya ada orang yang setiap 2 langkah lari baru mengambil nafas, tapi ada juga yang 3 langkah setiap nafasnya. Pola ini disesuaikan dengan kondisi tubuh.




5. Dengarkan nafas Anda
Gunakan telinga untuk mengontrol pernafasan. Jika mendengar nafas mulai terengah-engah maka kurangi kecepatan berlari, jika sudah mulai stabil bisa secara perlahan ditingkatkan kecepatannya.



Bernafas dengan benar akan sangat penting untuk menurunkan stres dan meningkatkan stamina fisik yang tepat. Belajar untuk fokus pada pernafasan saat berlari memang tidak mudah, tapi hal ini bisa dilatih ketika sedang berjalan hingga nantinya tubuh menjadi terbiasa.

No comments:

Post a Comment