Merokok tak hanya
merusak kesehatan dengan menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan impotensi
tapi juga membuat si perokok terlihat banyak kerutan kulit. Kenapa perokok
terlihat lebih tua?
Tak ada satupun
manfaat yang dapat diperoleh dari rokok. Bahkan menurut Yussuf Salojee,
direktur eksekutif National Council Against Smoking, 12 persen kematian dini di
seluruh dunia dapat dikaitkan dengan merokok.
Salah satu dampak
yang nyata dari merokok adalah membuat si penghisapnya terlihat lebih tua.
Bahkan, menurut sebuah studi yang dimuat jurnal British Medical Association
perokok memiliki wajah 5 kali lebih tua dari umur sebenarnya.
Kerutan di wajah
merupakan penanda kerentanan terhadap dampak asap rokok. Rokok memiliki filter,
tetapi itu tidak cukup untuk menghilangkan kandungan tar yang membuat asap
rokok berbahaya.
Terlebih lagi, ada
bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam tembakau untuk meningkatkan rasa,
selain berbahaya terhadap tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif,
juga dapat memperbanyak kerutan-kerutan di wajah penghisapnya.
Dilansir dari
Health24, Selasa (20/7/2010), berikut beberapa bahan kimia tambahan di dalam
rokok yang bisa memicu kerutan dan membuat orang tampak lebih tua:
1. Amonia
Amonia biasanya
digunakan untuk membersihkan jendela dan toilet. Dengan menambahkan amonia ke
dalam rokok, maka nikotin dalam bentuk uap akan diserap melalui paru-paru lebih
cepat. Ini pada akhirnya membuat otak mendapatkan dosis nikotin lebih tinggi.
2. Kadmium
Dalam industri,
kadmium digunakan untuk baterai, lapisan logan dan plastik. Kadmium dapat
membahayakan paru-paru, menyebabkan penyakit ginjal dan mengiritasi pencernaan.
3. Benzena
Benzena secara
alami diproduksi oleh gunung api. Tapi benzena juga merupakan bahan kimia
industri besar yang terbuat dari batubara dan minyak. Benzena digunakan untuk
membuat bahan kimia lainnya, serta beberapa jenis plastik, deterjen dan
pestisida. Ini juga merupakan komponen bensin dan berhubungan dengan leukemia.
Bila dicampurkan dengan rokok, sudah dapat dibayangkan dampak yang bisa terjadi
pada penghisapnya.
4. Formaldehida
Digunakan sebagai
perekat dalam produk kayu dan sebagai pengawet dalam beberapa cat. Bahan kimia
ini dapat menyebabkan mata berair, reaksi rasa panas di mata, hidung dan
tenggorokan, mual, batuk, sesak dada, sesak napas, ruam kulit dan alergi.
5. Nikel
Nama lain nikel
adalah perak atau logam putih keras. Bahan kimia ini dapat menyebabkan
peningkatan kerentanan terhadap infeksi paru-paru, bronkitis kronis dan
berkurangnya fungsi paru-paru.
6. Lead atau timbal
Digunakan dalam
amunisi, atap, bensin, cat dan produk keramik. Timbal dapat mempengaruhi hampir
setiap organ dan sistem dalam tubuh. Yang paling sensitif adalah sistem saraf
pusat, terutama pada anak-anak. Timbal juga merusak ginjal dan sistem kekebalan
tubuh. Selain itu, paparan asap rokok yang dicampur timbal dapat menyebabkan
kelahiran prematur, bayi kecil, penurunan kemampuan mental pada bayi, kesulitan
belajar, dan mengurangi pertumbuhan pada anak-anak.
7. Aseton
Aseton merupakan
produk buangan dari asap kendaraan, asap rokok dan zat yang banyak dihasilkan
di lokasi pembuangan sampah. Orang yang bernapas di lingkungan yang tingga
kandungan aseton, dalam jangka waktu singkat dapat menyebabkan iritasi hidung,
tenggorokan, paru-paru, mata, sakit kepala, kebingungan, denyut nadi meningkat,
mual, muntah, pingsan dan mungkin koma. Ini juga menyebabkan pemendekan pada
siklus menstruasi wanita.
8. Piridin
Terbuat dari tar
batubara mentah atau dari bahan kimia lainnya dan digunakan untuk melarutkan
zat-zat. Campuran piridin dalam rokok dapat menyebabkan sakit kepala, pusing,
mempercepat denyut nadi dan napas cepat dan tersengal-sengal.
Jika bahan kimia di
atas banyak dikandung tubuh akan mempengaruhi kinerja organ yang jadi tidak
maksimal. Jika organ terganggu dampak yang paling mudah terlihat adalah pada
kulit, karena peredaran darah terhambat dan kurangnya cairan dalam tubuh.
Asap rokok
mengandung karbon monoksida yang menggantikan oksigen dalam kulit Anda.
Sedangkan nikotin mengurangi aliran darah, membuat kulit kering dan berubah
warna. Merokok juga banyak menguras nutrisi, termasuk vitamin C. Padahal
nutrisi dan vitamin C membantu melindungi dan memperbaiki kerusakan kulit.
Nikotin juga
menyebabkan vasokonstriksi, yakni penyempitan pembuluh darah yang dapat
membatasi aliran darah yang kaya oksigen ke pembuluh darah tipis di wajah atau
bagian lain dari tubuh.
No comments:
Post a Comment