Ada banyak faktor penyebab
terjadinya demensia atau penurunan kognitif, mulai dari kebiasaan
merokok hingga tekanan darah tinggi. Akan tetapi sebuah penelitian
terbaru menunjukkan bahwa golongan darah juga dapat memengaruhi risiko
terjadinya masalah kognitif pada seseorang.
Selama
3,5 tahun, satu tim peneliti melakukan penelitian terhadap lebih dari
30 ribu orang peserta. Selama penelitian ini, para peneliti menguji
fungsi kognitif para peserta untuk melihat apakah ada kemunduran atau
tidak. Untuk mengetes fungsi kognitif peserta, para peneliti menggunakan
beberapa tes untuk melakukan pengukuran.
Beberapa
tes yang digunakan ialah kefasihan lisan, daya ingat langsung,
orientasi serta kemampuan untuk mempelajari 10 daftar kata. Di akhir
masa penelitian, para peneliti menemukan adanya penurunan kognitif yang
signifikan pada 495 orang peserta. Pada 495 peserta tersebut, peneliti
menemukan bahwa ada satu jenis golongan darah yang memiliki risiko lebih
besar dalam mengami penurunan kognitif.
Golongan
darah tersebut, menurut para peneliti, ialah golongan darah yang
terbilang jarang yaitu AB. Peneliti menilai pemilik golongan darah AB
memiliki risiko penurunan kognitif lebih besar karena golongan ini
diketahui memiliki korelasi dengan masalah kardiovaskular.
Dalam
penelitian lain, masalah kardiovaskular atau masalah jantung juga
memiliki hubungan dengan penurunan kognitif pada seseorang. Selain itu,
penyakit kardiovaskular dan demensia juga memiliki faktor risiko yang
serupa. Beberapa risiko yang sama-sama dapat menyebabkan kedua penyakit
ini di antaranya adalah obesitas dan diabetes.
Meski
begitu, peneliti mengisyaratkan agar para pemilik golongan darah AB
tidak terlalu panik. Pasalnya, temuan ini baru didasarkan pada satu
penelitian saja. Perlu banyak penelitian lanjutan untuk lebih
memperdalam temuan ini. Pasalnya, berbagai penelitian juga menemukan ada
banyak faktor yang dapat menurunkan risiko dari demensia atau penurunan
kognitif.
Hal ini berarti
bahwa ada banyak hal yang dapat dilakukan pemilik golongan darah AB
untuk menurunkan risiko demensia atau penurunan kogintifnya. Diet,
olahraga fisik hingga aktivitas yang merangsang mental, misalnya, dapat
menjadi opsi bagi pemilik golong darah AB untuk menurunkan risiko
demensia atau penurunan kognitif yang mungkin sedang menghantui, dikutip
dari laman About. ( ROL )

No comments:
Post a Comment